Kamis, 24 November 2016

Pengertian pacaran

A.     pengertian pacaran
              Pacaran dalam bahasa indonesia berasal dari kata dasar “ pacar “, yang mendapat akhiran ‘an’. Sedangkan pengertian pacaran dalam kamus besar bahasa indonesia, yaitu [1] pacar: teman lawan jenis yang tetap dan memiliki hubungan berdasarkan cinta kasih; kekasih, [2] berpacaran berarti bercintaan dan berkasih-kasihan; dan [3] memacari berarti menjadikan sebagai pacar; mengencani. Dalam konteks ini, pacar dapat diartikan sebagai teman lawan jenis yang tetap dan memiliki hubungan batin, baik untuk menjadi kekasih selamaya (tunangan) maupun menjadi kekasih secara alami.
             Dalam praktiknya, istilah antara pacaran dan tunangan sering dirangkai menjadi satu. Pada umumnya para muda-mudi yang sedang pacaran, jika ada kecocokan keduanya secara lahir dan batin, dilanjutkan dengan tunangan.dengan demikian, pacaran dapat diartikan sebuah proses mengenal pribadi masing- masing untuk saling mengenal (ta’aruf) baik bertujuan untuk melangsungkan pernikahan maupun lainya. Dalam al-qur’an dijelaskan bahwa manusia dijadikan berpasang-pasangan untuk saling mengenal (lita’arufu). Tentu saling mengenal ini, tidak boleh bertentangan dengan ketentuan syari’ah. Sebab, kebebasan dalam islam terikat dengan ketentun Al-Qur’an Dan Hadist Nabi.[1]

B.      Hukum Pacaran dalam islam
              Dalam fiqh, tidak satu perbuatan manusia yang memiliki kepantasan menyandang hukum (taklif) tidak berdasarkan hukum tuhan (god law).salah satu taklif (beban syariah) adalah adanya kemampuan yang dapat dilakukan oleh orang baligh dan berkal secara rill. Dalam hal ini, cinta merupakan perbuatan hati yang tidak terelakan, sehingga keberadaanya tidak dapat mampu dilakukan. Namun demikian, cinta dapat menjadi sebuah status hukum jika berbentuk perbuatan yang rill. Menurut Abd al- Wahhab Khallaf (1978:130-131), tidak sah secara syar’i beban taklif terhadap manusia dengan masalah yang bersifat insting dan tidak ada usaha dan ikhtiar bagi manusia, seperti merahnya wajah ketika malu, cinta, marah, khawatir, dan senang. Hal itu terjadi di luat dari kempuan manusia. Namun, perwujudan cinta dalam pandangan hukum islam adalah memiliki konsekuensi hukum, sebagai berikut:
A. Cinta Wajib Diwujudkan
              Allah SWT merupakan sang pencipta alam ini, maka wajib bagi manusia mencintai-Nya. Mencintai Allah SWT merupakan bentuk syukur, dimana manusia sebagai makhluk yang diberi amanah untuk mengelola dunia ini. Tanpa dorongan kecintaan Allah SWT kepada manusia, mustahil manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling mulia. Akibatnya, tidak ada satu pun yang patut dicintainya melebihi cinta kepada Allah SWT. Begitu juga kita wajib mencintai Nabi Muhammad SAW, karena diutus kedunia ini sebagai pembawa risalah dan penerang zaman jahiliyah. Nabi SAW menyatakan bahwa barang siapa yang mencintai dirinya, maka nanti akan bersamanya di surga. Dalam hal ini, ulama tafsir menyatakan
قوله تعالى قل ان كنتم تحبون الله فا تبعوني دلت علي ان محبة ا لله ثعالى التي واجبة اجماعا مستلزما لمتابعة الرسول صلى الله عليه وسلم ولازم الواجب واجب فمتابعته واجبة
Artinya : “ Firman Allah ‘jika kamu sekalian mencintai Allah, maka ikutilah aku’ menunjukkan bahwa cinta kepada Allah wajib menurut kesepakatan ulama yang harus mengikuti Nabi SAW. Kepastian kewajiban adalah wajib, maha mengikutinya juga adalah wajib.”
              Cinta kepada Allah SWT akan memperoleh pertolongan dari-Nya baik di dunia maupun diakhirat kelak. Tentu, kecintaan ini harus dipraktikan beruapa perbuatan, seperti ibadah. Sebab, hakikat cinta adalah pengabdian dan ketaatan. Allah SWT befirman dalam hadist qudsi “ jika dia (hamba-ku) mendekat kepadaku sejengkal, maka aku akan mendekat kepadanya sedepa. Jika ia mendekat kepada- Ku dengan berjalan sedepa, aku akan endekatinya sehasta, jika ia datang kepada-Ku dengan bejalan, aku akan datang kepada-Ku dengan berjalan, aku akan datang kepadanya dengan berlari.”
              Dalam islam, cinta paling tinggi ialah kecintaan orang yang beriaman kepada Allah SWT dan Nabi SAW. Adapun bentuk cinta yang dimaksud di sini harus di wujudkan dalam melaksanakan segala perintah dan larangan yang telah ditetapkan melalui al-Qur’an dan hadist. Hal ini merupakan bentuk pengabdian dan pengagungan. Dalam kontek ini, cinta ini di namakan cinta pengagungan (ta’dlimiyah). Sebab, Allah SWT dan Nabi SAW adalah sangat pantas untuk diagungkan. Cinta ini berdasarkan firman Allah SWT, yaitu:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَخِذُ مِنْ دُوْنِ اللهِ اأنْدَادًا يُحِبُوْنِهَمْ كَحُبِّ اللهِ وَالَّذِيْنَ اَمَنُوْا اَشَدُ حُبٌا للهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا اِذْ يَرَوْنَ اْلعَذَابُ اَنَّ اْلقُوَّةُ للهِ جَمِيْعًا وَاَنَّ اللهَ شَدِيْدٌ اْلعَذَابِ
Artinya : “ Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah ; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscya mereka menyesal).(QS.al-baqarah:165)
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَا تَّبِعُوْنِي يُحْبِبْكُمْ اللهُ وَيَغْفِرُلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَاللهُ غَفُوْرُ رَحِيْمُ
Artinya : “Katakanlah: “jika kamu ( benar- benar ) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.”Allah maha pengampun lagi maha penyayang.”(QS.ali imran:31)
              Al- Ghazali menyatakan bahwa cinta kepada Allah SWT berarti tidak ada satu pun yang pantas disembah, kecuali Allah SWT. Cinta kepada selain Allah SWT akan mengalahkan cinta kepada yang lain. Dalam hal ini, Ibn Taimiyah berkata:
كُلَّمَا قَوَيَتْ مُحَيَّةُ اْلعَبْدُ لِمَوْلاَهُ صَغُرَتْ عِنْدَهُ اْلمَحْبُوْبَاتُ وَقَّلَتْ وَكُلَّمَا ضَعُفَتْ كَثُرَتْ مَحْبُوْبَاتُهُ وَانْتَشَرَتْ
Artinya: “Semakin kuat cinta seorang hamba kepada tuhanya,maka semakin kecil di sisinya sesuatu yang dicintainya, semakin lemah cintanya hamba kepada tuhannya, maka semakin besar dan tersebar apa yang dicintainya.”
              As-Sarakhi dari mazhab Hanafiyyah dalam kitab al-Mabsut, berpendapat bahwa orang islam wajib mencintai Nabi SAW, sebagai berikut:
يَنْثَغِي لِكُلِّ مُسْلِمٍ اَنْ يَكُوْنَ فْي مُحَبَّةُ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذِهِ الصِّفَةِ فَيَكُوْنَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَحَبَّ اِلَيْهِ مِنْ نَفْسِهِ وَاَهْلِهِ وَوَلِدِهِ وَمَالِهِ لاَّنِهُ بِهِ نَالَ العِزَّ فِي الدُنْيَا وَالنَّجَاةُ فِي اْلاَخِرَةُ
Artinya:” Sepantasnya bagi setiap orang islam mencintai Nabi SAW dengan sifat ini, Nabi SAW adalah harus lebih dicintai daripada dirinya, anaknya, dan hartanya. Sebab, dengan ini akan memperoleh keagungan didunia dan keselamatan diakhirat kelak.”.
              Cinta sering mengantarkan pada sesuatu yang tidak masuk akal (irasional), sebagaimana dialami oleh umar bin Khatab. Umar pernah bersumpah pada batu hajar aswad,”Demi Allah saya tahu bahwa kamu adalah batu yang tidak membawa bahaya dan manfaat, seandainya saya tidak melihat Nabi SAW menciummu, niscya saya tidak menciummu.” Namun, umar melakukannya sekalipun tidak masuk akal, karena semata-mata taat kepada Nabi SAW sebagai simbol ekspresi kecintaan yang mendalam terhadap Nabi SAW. Oleh karena itu, ulama fiqih merumuskan sebuah kaidah:
اَلْعِبَادَاتُ مَبْنَاهَا عَلىَ الَّتوْفِيقِ 
Artinya: “Pada prinsipnya ibadah adalah menunggu petunjuk langsung.
              Kecintaan kepada Nabi SAW adalah bukan hanya bersifat verbal saja,bahkan menggunakan namanya bagi anak yang baru lahir akan dijamin masuk surga. Menuru mazhab Syari’fiyah, perwujudan cinta kepada Nabi SAW dapat juga memuliakan namanya sebagai bentuk pengagungan. Dalam perspektif fiqih, memberi nama muhammad adalah sunnah sebagai lambang kecintaan kepada Nabi SAW, sebagaimana dalam hadist Nabi SAW:
من ولد له مولود فسماه محمدا حبا لي وتبركا باسمي كان هو ومولوده في الجنة
Artinya: “ Barangsiapa yang memiliki anak yang baru lahir kemudian diberi nama Muhammad karena cinta padaku dan cari berkah dengan namaku, maka ia dan anaknya akan masuk surga.
              Bahkan kecintaan kepada Allah SWT dan Nabi SAW dapat mengantarkan tingkatan fana’ (binasa), sebagaimana perkataan ulama di bawah ini:
يا من فنى في محبة الله ورسوله حتى بلغ اقصى مراتب الفناء, يا من انزل الله في حقك ثا ني اثنين اذ هما في الغار اذ يقول لصاحبه لاتحزن ان الله معنا    
Artinya: “Wahai orang yang binasa dalam cinta kepada Allah dan utusan-Nya sehingga pada puncak tingkatan binasa. Wahai orang yang ditturunkan oleh Allah dalam hakmu : ketika keduanya ( Nabi dan Abu Bakar) dalam gua ketika Nabi berkata pada sahabatnya (Abu Bakar), janganlah kamu khawatir sesungguhnya Allah bersama kita.
              Hasan bin Tsabit, seorang penyair pada zaman jahiliyyah dan zaman Nabi, pernah melantunkan syair yang menunjukkan kecintaan kepada Nabi SAW:
وَكَفَى بِنَا فَضْلاً عَلىَ مَنْ غَيْرِناَ
                                                               حُبُّ النَبِيُّ مُحَمَّدٍ اِيَّا نَا
Artinya:”Cukup bagi kami keutamaan atas orang selain kami, kecintaan Nabi Muhammad kepada kami.”
             Secara manusiawi, Nabi SAW juga senang dipuji, karena pujian baginya tidak akan berpengaruh pada membnaggakan dirinya. Para sahabat Nabi SAW seringkali mengungkapkan pujian dengan beraneka ragam syair,diantaranya Hassan bin Tsabit, Abdullah bin Rawahah, dan Ka’ab bin Zuhair. Ka’ab yang sebelimnya mencaci Nabi SAW, akhirnya berbalik memuji Nabi SAW yang terkenal dengna syairmya yang terkenal”banat su’ad”, yaitu:
با نت سعا د فقلبي اليوم متبول
                                                             متيم إثرها لم يفد مكبول                    
ان الرسول لسيف يستضا ء به
                                                مهند بسيف من سيوف الله مسلول            
Artinya:”Telah nyata suatu keberuntungan, maka hatiku sekarang ini binasa. Orang yang bermaksud setelah itu tidak mengutus utusan yang terbelunggu. Sesungguhnya Rasul niscaya bersinar pandangnya, orang yang mencelanya akan terhunus pedang dari pedang-pedang Allah.
             Dari paparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa cinta yang wajib dan sunnah diwujudkan merupakan cinta suci sesuai dengna prinsip-prinsip doktrin islam.cinta disini dalam pandangan agama adalah baik sekali. Dunia ini penuh cinta, baik cinta terhadap sesuatu yang konkret maupun abstrak. Semua manusia pasti mengalami cinta, tidak terkecuali orang yang dekat kepada Allah SWT. Karena itu, cinta harus diarahkan kepada sesuatu yang positif, sehingga cinta menjadi sakral baik secara moral maupun agama.Al-Hasan al-Bashri berkata, “dunia adalah tempat yang nikmat bagi orang yang beriman. Ia beramal sedikit, tetapi dapat menjadi bekal menuju surga. Dunia adalah tempat yang paling buruk bagi orang yang kafir dan munafik, dimana pada malam hari hanya diisi maksiat dan menjadi bekal baginya menuju api neraka.”
B. Cinta Haram Diwujudkan
             Cinta dalam pandangan hukum islam tidak memiliki konsekuensi hukum, tetapi cinta berimplikasi hukum dalam bentuk perwujudan. Dalam hal ini, perwujudan cinta adalah haram sebagaimana berikut di bawah ini:
1. Cinta kepada pasangan orang lain, baik berupa pinangan orang lain maupun istri orang lain. Hal ini akan menimbulkan kerusakan yang mendalam. Sebab, kerusakan keluarga orang lain akan berakibat pada masalah yang krusial dan serius. Kitab taurat menegaskan,”jangan melakukan selingkuh yang bukan pasangannya”. Dalam hal ini, cinta kepada pasangan orang lain termasuk sikap agresi. Myers (2009) menjelaskan bahwa agresi merupakan prilaku fisik maupun verbal yang disengaja maupun tidak disengaja tetapi memiliki maksud untuk menyakiti, menghancurkan dan merugikan orang lain yang diniatkan untuk melukai objek yang menjadi sasaran agresi.
2. Cinta kepada sesama jenis. Cinta sejenis merupakan larangan agama, karena akan menimbulkan perbuatan yang dilarang oleh agama, seperti kasus kaum Nabi Luth yang akhirnya dihancurkan oleh Allah SWT. Cinta sejenis juga termasuk perbuatan yang tidak sesuai dengan fitrah manusia, bahkan dapat mengantarkan pada hilangnya lembaga perkawinan. Tanpa perkawinan, kehidupan ini akan binasa, karena tidak terjadinya keturunan. Sementara menjaga keturunan (hifd an-nasl) termasuk prinsip agama yang lima (al-kulliyah al-khamsah).
3. Mencintai makhluk sebagai barang suci, seperti menyembah patung. Hal ini termasuk perbuatan syirik.
4. Menjalin tali kasih kepada musuh-musuh Allah bukan berdasarkan strategi untuk berdakwah, bahkan dapat merugikan umat islam. Tentu menjalin hubungan dengan mereka akan menimbulakn kelemahan islam. Namun, jika menjalin dengan mereka tanpa berdampak negatif, maka dibenarkan oleh islam, seperti nabi SAW pernah memiliki hubungan dengan orang yahudi.
5. Mengumbar syahwat yang bertentangan dengan ketentuan hukum-hukum Allah, seperti pergaulan bebas, perzinaan dan sebagainya. Hassan Hanafi menyatakan bahwa mendahulukan yang boleh dari sesuatu yang diharamkan adalah lebih utama (“taqdim al-mubahat min al-muharamat huwa afdlal).
6. Mencintai ayah, ibu, anak, istri,suami,dan keluarga melebihi cinta kepada Allah SWT dan para Nabi. Sebab, menurut al-Ghazali cinta kepada Allah SWT merupakan tujuan yang paling tinggi:
فإن المحبة لله هي الغا يه القصوى من المقا ما ت و الذروة العليا من الدرجات
Artinya:” Sesungguhnya cinta kepada Allah merupakan puncak tingkatan yang tertinggi”.
             Dalam kalangan ulama fiqih, mencintai istri yang melampui cinta kepada Allah SWT tidak menyebabkan kafir, jika cintanya berkaitan dengan syahwat belaka. Namun, sebaliknya jika ada unsur ketaatan, maka hukumnya kafir sebagaimana pendapat Mazhab Hanafiyah dalam kitab al-Mabsuth:
ولا يكفر ان قال امرأة أحب إلي من الله إن أراد محبة الشهوة وإن أراد محبة الطاعة كفر
Artinya:” Tidaklah kafir orang yang mengatakan bahwa istriku lebih kucintai daripada Allah jika ia bermaksud cinta syahwat, tetapi jika bermaksud cinta karena taat, maka ia sungguh kafir.”
             Pada prinsipnya, cinta harus diarahkan pada perbuatan yang positif. Artinya, cinta harus memiliki orientasi kemaslahatan, sehingga memiliki nilai yang luhur (sakral) sebagai tujuan hukum islam, ibn Taimiyah berkata:
قَدْ تَكُوْنُ اَلْحَرَكَةُ وَاْلمَحَبَّةُ فِيْهَا فَسَادٌ إِنْ لَمْ يَكُنْ الشُّعُورَ وَاْلأَدْرَاكُ صَحِيْحًا
Artinya:” Kadangkala gerakan dan cinta berdampak negatif, jika tidak dibarengi dengan perasaan yang baik.”
             Hukum cinta merupaka hukum klasik. Pada Zaman Nabi Musa telah tertulis dalam kitab tertulis dalam kitab taurat bahwa ada sepuluh hukum cinta, yaitu:
1.    Jangan ada padamu  pacar lain dihadapanku.
2.    Jangan membuat bagimu cinta lain
3.    Jangan menyebut nama mantanmu atau istrimu dengan sembarangan
4.    Ingat dan rayakanlah malam minggu
5.    Hormatilah calon mertuamu
6.    Jangan membunuh cinta yang ada padamu
7.    Jangan mencuri cinta lain yang dimiliki
8.    Jangan ada rahasia maupun kata dusta kepada pasangan
9.    Jangan melakukan selingkuh yang bukan pasangan
10.  Jangan berjanji apbila tidak bisa ditepati
C. Cinta Makruh Diwujudkan
               perwujudan cinta menjadi makruh, jika mencintai seseorang secara berlebihan. Makruh sendiri merupakan hukum yang menganjurkan kita untuk lebih baik tidak melakukannya, walaupun jika melakukannya sebenarnya tidak apa-apa. Jadi, ketika kita mencintai seseorang itu secara berlebihan, sebenarnya tidak apa-apa, tetapi lebih baik tidak. Oleh karena itu, cintailah seseorang dengan sewajarnya. Segala sesuatu berlebihan adalah buruk, sebagaimana kaidah fiqih yang dikatakan oleh al-Ghazali:
كلما جاوز الامر حده انعكس الى ضده
Artinya:” Setiap sesuatu yang melampui pada batasnya, maka akan terjadi sebaliknya”.(al-Hariri, 1998:102).
           Termasuk cinta makruh adalah cintanya Abdurrahman kepada Laila al-jurdi. Cintanya Abdurrahman adalah sangat berlebihan, sehingga ia melupakan istri-istrinya. Dalam hal ini, Umar bin Khattab merasa kasihan kepadanya. Oleh karena itu, ketika Umar mengutus pasukan perang untuk menaklukkan negri Syam, ia berpesan kepada panglmanya,”jika Laila binti al- judi termasuk salah satu tawanan, maka berikanlah kepada Abdurrahman.” Namun, pada akhirnya cinta Abdurrahmna sudah memudar, bahkan sirna. Abdurrahman tidak lagi mencintai laila dan sudah bersikap kasar kepadanya. Akhirnya, Laila mengadukan sikap suaminya kepada Siti Aisyah dan seketika itu pula ‘Aisyah mnegur saudaranya dengan memberi dua pilihan, yaitu:
يا عبد الرحمن لقد أحببت ليلى و أفطرت, و أبغتها فأفرطت, فإما أن تنصفها وإما أن تجهزها إلى اهلها فجهرها إلى أهلها 
  Artinya:” Wahai Adurrahman, kamu dahulu telah mencintai Laila dan berlebihan. Sekarang kamu membencinya dengan sikap berlebihan pila. Maka, pilihlah apakah kamu dapat berbuat adil padanya atau kamu mengembalikanya kepada keluarganya.”
                Dari paparan terserbut, dapat disimpulkan bahwa bentuk perwujudan cinta yang haram dan makruh adalah bertentangan dengan nilai-nilai islam. Dengan demikian, cinta disini telah ternodai oleh hawa nafsu, dimana hawa nafsu selalu mendorong pada perbuatan yang buruk. Padahal, prinsip cinta yang berasal dari pemberian Allah (madad illahi) telah bergeser menjadi kunkungna setan. Karena itu, cinta yang diarahkan kepada sesuatu yang negatif adalah menjadi profan. Profan disini adalah cinta bersifat duniawi yang jauh dari nilai-nilai agama, karena telah terkotori oleh tangan-tangan jahil. Akibatnya, perwujudan cinta ini mengantarkan pada murka Allah SWT. [2]
                 Apakah pacaran itu dosa ? Dalam hadist mengatakan:”janganlah seorang lelaki berdua-duan dengan seorang perempuan yang bukan mahramnya. Dan janganlah seorang wanita keluar dengan seorang lelaki kecuali ditemani mahramnya.”(HR.Al- Bukhari dan Muslim). Prtanyaanya,apakah pacaran itu tidak berdua-duan ? keduanya, ada sebuah hadist yang sangat layak untuk di baca,” sungguh, jika salah seorang daripada kamu ditusuk dengan jarum besi yang menyala, itu masih lebih baik daripada kamu menyentuh perempuan ynag tidak halal bagimu.”(HR. At-Thabrani dan Al- Bahaiqi). Pertanyaannya sekali lagi, apakah dalam berpacaran tidak ada saling menyentuh ?
                Alangkan indahnya bila kita mengisi hari-hari kita dengan pahala. Memperbaiki diri dengan amalan sunnah Nabi. Mumpung masih muda,masih kuat dan masih penuh dengan semangat. Dan langkah menyesalnya bisa ternyata di masa muda, kita justru mengumpulkan dosa.sesikit demi sedikit, hingga lambat daun menjadi bukit. Kita berlindung kepada Allah SWT dari hal semacam ini.

C.     Pengertian Konsentrasi
                Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI), konsentrasi adalah 1. Pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal, 2. Pemusatan tenaga, kekuatan, pasukan,  dan sebagainya disuatu tempat : ada pasukan di daerah perbatasan,3. Pemusatan beberapa penerbitan di satu kekuasaan,4. Kim persentase kandungan bahan didalam satu larutan.
                Hidup ini adalah pilihan. Hanya saja setiap pilihan pasti ada konsekuensinya. Tidak sembarangan. Harus dipikir masak-masak. Di pikirkan dengan pikiran yang jernih dan logika yang masuk akal. Jangan sampai salah memilih, karena akibat dari pilihan yang salah juga sangat menakutkan. Namun, pilihanya benar, maka hasilnya akan sangat membahagiakan. Pelajaran di sekolah jelas membutuhkan perhatian yang besar. Belajar merupakan tugas wajib seorang pelajar. Pelajaran sekolah yang sedemikian banyaknya tentu saja tidak mudah bisa dikuasai. Karena dimana-mana pelajar seharusnya pusing memikirkan nilainya bagaimana agar bagus dan menyenagkan. Tetapi sebagian besar remaja sekarang justru lebih sibuk memikirkan pacar pujaan.
                Nilai bagus, siapa yang tidak ingin. Semuanya pengena berprestasi, membawa nama sekolah dan dikenal sebagai siswa yang pintar. Tetapi, posisi ini tidak mudah didapatkan. Karena dibutuhkan kerja keras, belajar ynag tekun dan rajin mengulang pelajaran yang sudah diberikan. Menambah waktu belajar, ikut kursus tambahan, mendatangkan guru les ke rumah dan persiapan-persiapan lainnya. Harus suka baca buku, suka diskusi, suka dengan hal yang baru, yang akan merangsang pikiran untuk maju. Tentu saja segala persiapan ini tidak bisa disambil. Apalagi disambi dengan berpacaran. Keduanya adalah dua keping mata uang yang berbeda. Prestasi harus didahulukan tetapi sang pacar pasti dan pasti akan selalu meminta perhatian. [3]

D.    Tips Berkonsentrasi Dalam Belajar
1.      Sukailah pelajaran tersebut
         Menyukai pelajaran adalah hal pertama yang harus dilakukan karena hal ini merupakan inti dari kensentrasi, anggap dan bawa ke alam bahwa pelajaran itu menyenangkan dan mengasyikan.
2.      Anggaplah pelajaran itu jaminan masa depan
         Jadilah kritis saat pelajaran dimulai, janganlah segan bertanya kepada guru jikalau ada hal yang tidak dipahami dan singkirkanlah hal-hal yang mengganggu konsentrasi seperti melamun,mengobrol,dan lain-lain.
3.      Mengkonsumsi makanan yang sehat
         Makanlah yang mengandung kaya akan antioksida seperti buah-buahan,sayur-sayuran,dan lainnya.
4.      Jangan terlalu lelah
         Hindari aktifitas yang berlebihan yang bisa mengganggu dalam pembelajaran, jika terlalu lelah berlebihan maka akibatnya akan mengantuk dan tidak akan konsentrasi terhadap materi yang diberikan guru.
5.      Hindari gangguan kecil saat belajar
         Gangguan-gangguan kecil bisa mengakibatkan ketidak konsentrasian dalam belajar seperti mengobrol,pulpen tertinggal,menahan buang air. Hal ini bisa mengakibatkan kita tidak fokus terhadap pengajar yang memberikan materi yang disampaikan.[4]
         Pada masa remaja berkembang “social cognition”, yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja memahami orang lain sebagai individu yang unik, baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat nila-nilai maupun perasaanya. Pemahamannya ini, mendorong remaja untuk menjalin hubungan sosial yang lebih akrab dengan mereka (terutama teman sebaya), baik melalui jalinan persahabatan maupun  percintaan (pacaran).[5]
              
 
  

           





  




          
     






 


           

         







                [1]Dr.KH.Nawawi,spiritualitas cinta (jawa timur,genius media 2014) h.71
                  [2] Ibid., h.47-60
                 [3] Burhan Sodiq, karena cinta harus memilih (solo, gazza media 2009) h.41-50
                  [4]  Al-ma’had Daarul Uluum Lido (bogor, edisi sept 2015 ) h.61
                [5]  Syamsu yusuf LN.psikologi perkembangan anak dan remaja (bandung, 5 sept 2015) h. 168 

1 komentar:

  1. The Casino Queen City | JT Hub
    The Casino Queen City has 대구광역 출장샵 been thrilling guests since 1998, making it the largest 양주 출장안마 casino 영천 출장샵 in the world. The hotel 춘천 출장안마 is just 남양주 출장안마 five minutes from  Rating: 4.4 · ‎127 reviews

    BalasHapus